Rabu, 30 November 2011

MissCy

di suatu senja cinta berbisik padaku, "lihatlah kekasihmu! kali ini dia tengah rapuh dengan segala polemik yang menimpanya. bergegaslah kepadanya, dan sediakan bahumu sebagai tempat bersandar paling kokoh untuknya, lalu berikanlah hatimu sebagai bejana untuk menampung butir bening air matanya, karena hanya itu yang ia butuhkan saat ini."
kurasakan hening perjalanan lambat diantara keterdiamanku. lalu aku merasakan haiku bergetar hebat setelah matahari hampir tenggelam di ufuk barat.
"cepatlah kau temui kekasihmu, atau kau tak akan mendapatinya esok hari" seri cinta kepadaku
tanpa menungg lebih lama, aku segera bergegas menemui kekasihku. setibaku ditempatnya, aku mendapati dirinya tengah duduk bersimpuh di pekarangan rumah, di depan kuntum bunga yang layu.
"apa yang sedang terjadi padamu?" ucapku seraya merangkul dan menyandarkan kepalanya diahuku.
"perpisahan telah merenggut kebahagiaanku. ia telah mengambil kedua orangtuaku beberapa waktu lalu, sebelum kau hadir dalam kehidupanku. kali ini kenangan tentang mereka kembali menyeruak dalam kehidupanku hingga kesedihan itu tumbuhkan air mataku, kini aku sendiri dan harus menapaki hari-hariku dg kesendirianku" ucapnya
"bukankah telah ada aku di sisimu?"
" kau memang telah disisiku, aku sedih karena aku tak ingin kehilangan untuk kesekian kalinya"
kulihat matahari tinggal separuh di ufuk barat.
"bersiaplah, sebab mulai esok pagi, aku akan berada disisimu, menjadi pendamping hidupmu unuk selamana. karena kini tak ada lagi keraguan membelenggu hatiku atas cintaku padamu"




Tidak ada komentar:

Posting Komentar